Ku bayangkan butir air mata memenuhi pelupuk matamu
Saat kau membacakan baris- baris kasih sayang kepada buah hatimu.
Kusapa, ada beberapa butir air mata yg menggantung di sukmamu
hendak menyerukan dunia menemani kebenaranmu.
Tak ada yg dapat ku ucapkan hari ini
seperti hari -hari kemarin. aku hanya bisa membisu.
Cobaku tuliskan beberapa kata kehormatan kepadamu yg kini duduk menyaksikan ilmiah allah,
merasuki tulang-tulang tuamu..
Adakah aku akan melihat orang tuaku...
sebagai lantunan nyanyian hatimu yg hendak menempuh tahap tertinggi kodrat manusia??
Aku merenung menggores bayangan luikisan air matamu yg terdorong keluar oleh kebahagiaan.
Aku berusaha menutupi jalan untuk air mataku yg tak sanggup menahan keharuan menuntut jalan keluar, mungkin hendak berteman dengan air matamu..
Saat kau membacakan baris- baris kasih sayang kepada buah hatimu.
Kusapa, ada beberapa butir air mata yg menggantung di sukmamu
hendak menyerukan dunia menemani kebenaranmu.
Tak ada yg dapat ku ucapkan hari ini
seperti hari -hari kemarin. aku hanya bisa membisu.
Cobaku tuliskan beberapa kata kehormatan kepadamu yg kini duduk menyaksikan ilmiah allah,
merasuki tulang-tulang tuamu..
Adakah aku akan melihat orang tuaku...
sebagai lantunan nyanyian hatimu yg hendak menempuh tahap tertinggi kodrat manusia??
Aku merenung menggores bayangan luikisan air matamu yg terdorong keluar oleh kebahagiaan.
Aku berusaha menutupi jalan untuk air mataku yg tak sanggup menahan keharuan menuntut jalan keluar, mungkin hendak berteman dengan air matamu..
0 comments:
Post a Comment